COMMERCIAL AIRPORT

DASAR HUKUM :

UNDANG – UNDANG

1)             UNDANG-UNDANG NO. 26 TAHUN 2007, “ TATA RUANG “

2)             UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2009, “ PENERBANGAN”

PERATURAN PEMERINTAH

1)             PP NO. 3 TAHUN 2001,” KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN”

2)             PP NO.  70 TAHUN 2001, “ KEBANDARAUDARAAN”

3)             KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. KM 11 TAHUN 2010, “ TATANAN KEBANDARUDARAAN NASIONAL”

4)             KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. KM 22 TAHUN 2002,” PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL (CASR)”

5)             KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. KM 47 TAHUN 2002, “ SERTIFIKASI OPERASI BANDAR UDARA”

6)             KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NO. KM 48 TAHUN 2002, “ PENYELENGGARAAN BANDAR UDARA”

7)             KEPUTUSAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO. SKEP/120/VI/2002,” PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBUATAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA”

8)             KEPUTUSAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO. SKEP/161/IX/2003,” PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN LANDAS PACU, TAXIWAY, APRON PADA BANDAR UDARA”

9)             KEPUTUSAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO. SKEP/113/VI/2002,” KRITERIA PENEMPATAN FASILITAS ELEKTRONIKA DAN LISTRIK PENERBANGAN”

10)          KEPUTUSAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO. SKEP/114/VI/2002,” GAMBARAN INSTALASI SISTEM PENERBANGAN BANDAR UDARA (AIRFIELD LIGHTING SYSTEM)”

11)          KEPUTUSAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO. SKEP/347/VI/1999,” STANDAR RANCANG BANGUN DAN/REKAYASA FASILITAS DAN PERALATAN BANDAR UDARA”

12)          KEPUTUSAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA NO. SKEP/79/VI/2005,”PETUNJUK TEKNIS PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN PERALATAN FASILITAS SISI UDARA DAN SISI DARAT BANDAR UDARA”

INTERNATIONAL  STANDAR

1)             TECHNICAL STANDARD PLANNING OF AIRPORT [RELEASED] BY ICAO ( INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION) COVERING ANNEX 1 TO 18, LAST EDITION ALONG WITH THE MANUAL OF WHICH COMPOSE FROM :

AERODROME DESIGN MANUAL (DOC 9157), CONSIST OF :

PART 1 – RUNWAYS

PART 2 – TAXIWAYS, APRONS AND HOLDING BAYS

PART 3 – PAVEMENTS

PART 4 – VISUAL AIDS

PART 5 – ELECTRICAL SYSTEMS

PART 6 – FRANGIBILITY

AIRPORT PLANNING MANUAL (DOC 9184), CONSIST OF :

PART 1 – MASTER PLANNING

PART 2 – LAND USE AND ENVIRONMENT CONTROL

PART 3 – GUIDELINES FOR CONSULTANT/CONSTRUCTION SERVICES

AIRPORT SERVICES MANUAL (DOC 9137), CONSIST OF :

PART 1 – RESCUE AND FIRE FIGHTING

PART 2 – PAVEMENT SURFACE CONDITIONS

PART 3 – BIRD CONTROL AND REDUCTION

PART 5 – REMOVAL OF DISABLED AIRCRAFT

                        PART 6 – CONTROL OF OBSTACLES

                        PART 7 – AIRPORT EMERGENCY PLANNING

                        PART 8 – AIRPORT OPERATIONAL SERVICES

                        PART 9 – AIRPORT MAINTENANCE PRACTICES

2)         FAA ADVISORY CIRCULAR NUMBER 150 / 5320-6C, " AIRPORT PAVEMENT DESIGN EVALUATION AND

3)         FAA ADVISORY CIRCULAR NUMBER 150 / 5320-5B, " AIRPORT DRAINAGE

4)         STANDARD OF CRITICAL AIRCRAFT DESIGN [RELEASED] BY MANUFACTURER PLANE

5)         AMERICAN STANDARD OF TESTING MATERIAL ( ASTM )

6)         ASHTO AND RELEVANT OTHER STANDARD WITH WORK TYPE.

PENETAPAN LOKASI BANDAR UDARA

1)             Lokasi Bandar Udara di tetapkan oleh Menteri

2)             Penetapan Lokasi Bandar Udara :

a)       Rencana Induk Nasional

b)      Keselamatan dan Keamanan Penerbangan

c)       Keserasian dan Keseimbangan dengan budaya setempat dan kegiatan lain di lokasi bandar udara

d)      Kelayakan ekonomi, finansial, sosial, pengembangan wilayah, teknis pembangunan dan pengeoperasian

e)       Kelayakan Lingkungan

3)             Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan

4)             Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara

5)             Deerah Lingkungan Kepentingan

6)             Kawasan Keselematan Operasi Penerbangan

7)             Batas Kawasan Kebisingan

EVALUASI KELAYAKAN PENETAPAN LOKASI BANDAR UDARA

1	Kelayakan Ekonomi
	a. Net Present Value (NPV)
	b. Economic Internal Rate of Return (EIRR)
	c. Benefit Cost Ratio (BCR)
	d. Payback Period
	Analsis Finansial
	a. Net Present Value (NPV)
	b. Finansial Internal Rate of Return (FIRR)
	c. Probility Index (PI)
	d. Payback Period
2	Kelayakan Teknis
	a. Daya Dukung Tanah
	b. Kondisi Permukaan Tanah
	c. Kelandaian rata-rata permukaan tanah
	d. Jarak Dari Pusat Kota
	e. Infrastruktur dan Jaringan Utilitas
3	Kelayakan Operasional
	a. Kondisi Ruang Udara
	b. Usability Factor
	c. Ceiling ( ketinggian awan / atau berawan di lokasi )
	d. Visibility (jarak pandang / berkabut di lokasi tsb)
	e. Jarak terhadap bandar udara terdekat
4	Aspek Lingkungan
	a. Peruntukan Lahan
	b. Kesusian dengan RUTRW
	c. Penguasaan Lahan
	d. Relokasi Penduduk
	e. Aliran Air Permukaan
5	Aspek Usaha Angkutan udara
	a. Potensi Penumpang
	b. Potensi Rute Penerbangan

SYARAT ADMINISTRASI UNTUK PENETAPAN LOKASI

1)             Surat Permohonan Penetapan Lokasi dari Bupati/ Walikota

2)             Buku Laporan Akhir Hasil Studi Kelayakan

3)             Surat Rekomendasi Gubernur

4)             Surat Rekomendasi Bupati/ Walikota

5)             Surat Penegasan Rencana Pembiaya

RENCANA INDUK BANDAR UDARA

Rencana Induk Berdasarkan UU no. 1 tahun 2009 Penerbangan

•                      Rencana Induk Bandar Udara di tetapkan oleh Menteri

•                      Rencana Induk Nasional

•                      Rencana Induk Bandar Udara : 
            a)   Prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan penumpang dan kargo
            b)   Kebutuhan fasilitas
            c)   Tata letak fasilitas
            d)   Tahapan pelaksanaan pengembangan
            e)   Kebutuhan dan Pemanfaatan lahan
            f)    Daerah Lingkungan Kerja
            g)   Daerah Lingkungan Kepentingan
            h)   Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
            i)    Batas Kawasan Kebisingan

PARAMETER TEKNIS RENCANA INDUK BANDAR UDARA

1	Analisis Pergerakan / Kebutuhan Jasa Angkutan Udara
	a. Pergerakan penumpang tahunan dan jam sibuk
	b. Pergerakan kargo dan pos tahunan dan jam sibuk
	c. Pergerakan pesawat tahunan dan jam sibuk
	d. Jaringan / rute penerbangan masa datang
	e. Pengoperasian jenis / tipe pesawat yang datang
	f. Pergerakan pekerja, pengunjung, pengantar
	Analisis Ekonomi
	g. Pembandingan dikembangkan atau tidak
	h. Manfaat apabila Bandar Udara dikembangkan
	i. Manfaat yang hilang bila tidak dikembangkan
	j. Net Present Value (NPV)
	k. Economic Internal Rate of Return (EIRR)
	l. Benefit Cost Ratio (BCR)
	m. Payback Period
	Analsis Finansial
	n. Net Present Value (NPV)
	o. Finansial Internal Rate of Return (FIRR)
	p. Probility Index (PI)
	q. Payback Period
2	Analsis Kapasitas / Kebutuhan Fas. Bandar Udara
	a. Kapasitas / Kebutuhan fas. sisi udara
	b. Kapasitas / Kebutuhan fas. sisi darat
	c. Kapasitas / Kebutuhan fas. navigasi penerbangan
	d. Kapasitas / Kebutuhan fas. alat bantu pendaratan
	e. Kapasitas / Kebutuhan fas. komunikasi penerbangan
	f. Kapasitas / Kebutuhan fas. penunjang bandar udara
	g. Kapasitas / Kebutuhan jalan masuk
3	Analisis Tata Letak dan Tata Guna Lahan
	a. Konfigurasi bandar udara
	b. Tata letak fasilitas bandar udara
	c. Penggunaan lahan bandar udara
	d. Rencana dan tahapan pembangunan
	Analisis Lokasi (Site)
	e. Pengembangan pada areal di sekitar bandar udara
	f. Kondisi atmosferik (data lingkungan berupa hidrologi)
	g. Aksesbilitas dengan moda angkutan lain
	h. Kondisi topografi
	i. Data dukung tanah
	j. Indentifikasi dampak lingkungan

ASPEK KELAYAKAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA

1	Tahapan Pelaksanaan Pembangunan
	a. Kesesuaian tahapan fasilitas dan kebutuhan
	b. Keserasian sesuai tahapan dan operasional bandara
2	Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan
	a. Ketersediaan lahan sesuai kebutuhan ultimite
	b. Ketersediaan lahan sesuai pentahapan
3	Daerah Lingkungan Kerja
	a. Batas area dikuasai untuk pembangunan
	b. Batas area dikuasai untuk pengembangan
	c. Batas area dikuasai untuk operasi
4	Daerah Lingkungan Kepentingan
	a. Area diluar DLKR untuk keselamatan / keamanan
	b. Area diluar DLKR untuk kelancaran aksesbilitas
5	Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
	a. Standar prosedur pendaratan dan lepas landas
	b. Persyaratan ruang udara (identifikasi KKOP)
	c. Pelayanan lalu lintas udara (ATS)
	d. Peralatan navigasi yang akan digunakan
	e. Sesuai klasifikasi KKOP (klasifikasi RW)
	f.  Akurasi referensi ACS dan AES
	g. Akurasi tititk koordinat batas kawasan
	h. Akurasi batas / jarak horisontal
	i.  Akurasi batas / jarak vertikal
6	Batas Kawasan Kebisingan
	a. Perhitungan kebisingan dengan indeks WECPNL
	b. Metode pengukuran dengan Noise Monitoring System
	c. Penentuan Kawasan Kebisingan tingkat 1, 2, dan 3

SYARAT ADMINISTRASI UNTUK RENCANA INDUK

1)       Rencana Induk Bandar Udara di tetapkan oleh Menteri

2)       Dokumen Rencana Induk Bandar Udara :

a)       Laporan Akhir

b)      Album Gambar Rencana Induk

c)       Laporan Topografi

d)      Laporan Penyelidikan Tanah

e)       Executif Summary

3)       Rekomendasi Gubernur

4)       Rekomendasi Bupati/ Walikota

PROSEDUR PENGEMBANGAN

FLOWCHART DED AIR SIDE

FLOWCHART DED LAND SIDE